Monday, January 20, 2014

Hilangnya Budaya Antri


Yang menarik disimak adalah mengenai budaya antri. Saya rasa semua orang juga sudah paham apa yang dimaksud dengan antri. Budaya tertib dalam menunggu giliran. Kurang lebih seperti itulah artinya. Antri, sesungguhnya adalah hal paling sederhana, hal yang sebenarnya paling mudah untuk dilaksanakan. Tidak memerlukan biaya dan tidak membutuhkan pelatihan khusus.  Hanya kesabaran dan kemauan untuk mendahulukan kepentingan umum.  Antri  juga mencerminkan seperti apa watak dan perilaku yang dimiliki seseorang, yang secara keseluruhan akan mencerminkan seperti apa watak dan perilaku suatu bangsa.

Budaya antri adalah suatu hal dan sifat yang harus ditanam sejak dini, karena pada saat ini kita sering sekali melihat dibeberapa kesempatan masyarakat tidak mau lagi mengantri. Semuanya ingin selalu mendahului dan berada diposisi depan tentu kebiasaan tidak sabar ini bisa membahayakan jika berada dikerumunan orang banyak.


Sedikit kisah tentang budaya antri yang semakin hilang dari kehidupan. Pelajaran sepele tentang menghormati orang lain yang kadang kita abaikan hanya demi kepentingan diri sendiri.


Suatu sore dalam perjalanan pulang terjadi kemacetan di Jalan Raya Bogor, tepatnya di daerah Ciracas. Antrian kendaraan cukup panjang. Sejumlah pengemudi kendaraan bus terlihat tidak sabar untuk segera jalan. Namun, kendaraan mereka tetap tidak bisa melaju.
Persis di depan GOR Ciracas, sebuah bus terhalang barisan kendaraan motor yang menutupi hampir separuh jalan yang memakan jalur truk ini. Kontan saja sang supir tidak bisa berbuat apa- apa karena takut menabrak motor-motor tersebut. Klakson pun saling bersahutan. Para pengemudi motor yang tidak sabar dan tidak  bisa mengantri itu saling membunyikan klakson untuk minta jalan. Kendaraan yang ada di belakang bus juga memberikan klakson meminta bus itu jalan. Terjadilah perang klakson.


Antri bukan sesuatu yang sulit. Tetapi sering dimana saja jika tak ditertibkan. Budaya antri ini akan menjadi suatu hal yang tak mau dilakukan oleh sekelompok orang. Akibatnya, fatal, sering terjadi perkelahian, bentrok , satu sama lain merasa lebih dahulu dan lebih cepat dilayani atau mendapatkan yang diinginkannya.


Namun jika kita lihat disuatu masalah pasti ada suatu penyebabnya, selama ini alasan orang tidak mau mengantri misalnya karena terburu-buru karena ingin mendapatkan sesuatu dan tidak mau didahului oleh orang lain, serta juga karena takut tidak mendapatkan apa-apa tetapi semua itu justru menyebabkan banyak korban jiwa yang berjatuhan.


Mudah tetapi susah jika tak dimulai dengan hal yang kecil. Biasakan dalam praktek kecil seperti membeli makanan di fast food, membeli tiket dimana pun, membayar di kasir, membeli di pasar tradisional. 


Dengan mengantri berarti kita juga saling menghargai, menghormati orang lain. Pada akhirnya, kita akan menjadi masyarakat dengan budaya yang tinggi karena penghormatan kepada orang lain ini adalah hal yang sangat penting sebab manfaatnya dalam berbagai keperluan untuk menciptakan suasana yang aman dalam berbagai kerumunan.
 

Referensi:
http://iidn.satukan.com/2013/07/budaya-antri/
http://wiraariyo.wordpress.com/2012/11/14/lestarikan-budaya-antri-untuk-ketertiban-bersama/
http://edukasi.kompasiana.com/2012/12/20/budaya-antri-cerminan-bangsa-bermartabat--512548.html

No comments:

Post a Comment